018. Bayangan Pernikahan
Kita bayangkan sebuah pernikahan
Lalu kita berdebat mengenai makna
Kau bayangkan sebuah pesta
Megah, meriah dan mewah
Penuh tawa dan ucapan selamat
Serta hadiah melimpah ruah
Aku bayangkan sebuah selamatan
Sakral, putih dan sederhana
Setitik air mata kebahagiaan menghiasi
Dan doa restu menjadi hadiah terindah
Bukankah lebih penting kelanggengan
Dibanding kemewahan dan gemerlap semalam
Entah mengapa kita harus berdebat
Dan tak menemukan jalan keluarnya
~ Noni Francine
Jakarta, 26 April 2004
0 Comments:
Post a Comment
<< Home