054. Sekeping Cinta
Mengapa cinta kadang dikotak-kotakkan
Oleh perbedaan agama dan suku bangsa
Bukankah keragaman justru memperkaya rasa jiwa?
Terkadang cinta dinodai oleh nafsu dan angkara murka
Dibumbui oleh egoisme dan cemburu buta
Masih bisakah itu disebut cinta?
Tak bisakah cinta hanya murni untuk dua jiwa
Yang sama-sama dahaga akan cinta
Pertanyaan demi pertanyaan menggerogoti dada
Air mata telah mengering dan bibir tak lagi mampu berucap
Sering aku tersandung dan terpuruk
Mencoba menemukan sekeping cinta
Di antara sisa-sisa puing hati yang dingin dan membatu
Hanya pada anginlah aku merintih dan mengadu
Sebagaimana seekor ulat berubah dari kepompong menjadi kupu-kupu
Jangan bantu aku keluar dari kepompong itu
Biarlah kunikmati segala getir dan kuregangkan seluruh nadiku
Berjuang untuk memperoleh kebebasan hati
Hingga tiba saatnya aku mulai meregangkan sayap indahku
Menyongsong dunia baru dan mengecap pelangi di ujung lidahku
~ Noni Francine
Jakarta, 23 Agustus 2005