019. Sepenggal Jalan Kenangan
Aku berdiri terpaku di bawah terang bulan
Kucoba melawan haru biru dan sedu sedan
Aku tak ingin selamanya berduka
Hanya karena hatiku pernah terluka
Tak peduli berapa jauh aku melangkah
Meskipun aku telah menentukan arah
Pada akhirnya aku kembali juga di sini
Di sepenggal jalan kenangan ini
Entah mengapa selalu ada setitik asa
Yang tak pernah padam dan menggugah rasa
Bahwa suatu saat kita akan bersua
Di sepenggal jalan kenangan kita berdua
~ Noni Francine
Jakarta, 28 April 2004
018. Bayangan Pernikahan
Kita bayangkan sebuah pernikahan
Lalu kita berdebat mengenai makna
Kau bayangkan sebuah pesta
Megah, meriah dan mewah
Penuh tawa dan ucapan selamat
Serta hadiah melimpah ruah
Aku bayangkan sebuah selamatan
Sakral, putih dan sederhana
Setitik air mata kebahagiaan menghiasi
Dan doa restu menjadi hadiah terindah
Bukankah lebih penting kelanggengan
Dibanding kemewahan dan gemerlap semalam
Entah mengapa kita harus berdebat
Dan tak menemukan jalan keluarnya
~ Noni Francine
Jakarta, 26 April 2004
017. Sepi
Angin bisikkan namamu
Saat kupejamkan mata
Kau dan aku terpisah oleh jarak
Dan di antara jarak itu ada luka
Mimpi singgah, bangkitkan kenangan
Manis pahit silih berganti membuat penat
Rindu dan cemburu menikam hatiku
Lalu sepi membunuhku perlahan
~ Noni Francine
Jakarta, 26 April 2004
016. Cinta Saja Tak Cukup, Sayangku
Kau datang padaku
Tawarkan cinta dengan sekuntum harapan
Namun apalah artinya semua itu
Bila hari-hari yang kita lalui
Diwarnai oleh perdebatan tiada henti
Hingga akhirnya kita lupa makna cinta
Kau lelaki
Ingin dilayani dan dipuja
Aku wanita
Ingin dihargai dan dilindungi
Aku tahu, aku sangat mencintaimu
Dan kau juga sangat mencintaiku
Tapi cinta saja tak cukup, Sayangku
~ Noni Francine
Jakarta, 21 April 2004
015. Bunda
Bunda, aku membayangkanmu
Memandikan, menyuapi dan menyisiri rambutku
Membuaiku dengan penuh kasih sayang
Bunda, aku membayangkanmu
Kedua tanganmu yang dengan sabar menopangku
Ketika aku memulai langkah kecilku yang tertatih-tatih
Bunda, aku membayangkanku
Membacakan cerita hingga aku terlelap
Lalu kau kecup keningku dan mengucapkan
“Selamat tidur, Anakku”
Bunda, aku membayangkanmu
Aku berceloteh riang di pangkuanmu
Tentang sekolahku, guruku dan teman-temanku
Bunda, seperti itukah kebahagiaan seorang anak kecil?
Mengapa kau hanyalah sebuah bayangan belaka untukku?
~ Noni Francine
Jakarta, 19 April 2004
“The greatest gift of honor is to have you as my daughter.”
(Walt Disney’s Movie – Mulan)
014. Hei, Lelaki
Untuk apa kau bermanis muka padaku
Mencoba merayu hingga aku mau
Hei, Lelaki
Simpan saja cinta palsumu itu!
~ Noni Francine
Jakarta, 18 April 2004
013. Hatiku Berjanji
Malam ini di antara temaram lilin
Kita merayakan sebuah perpisahan
Sedih, pedih, perih
Cinta tak harus memiliki
Berat bebanku
Aku harus merelakanmu pergi
Aku tak ingin mencari cinta yang lain
Kebahagiaanku ada di dirimu
Hatiku berjanji, aku akan menunggu
Hingga kau lelah dan kembali pulang
~ Noni Francine
Jakarta, 18 April 2004
012. Kata Bijak dari Seorang Sahabat
Tersenyumlah dengan tulus
Karena senyuman mencerminkan dirimu
Dan memancarkan keindahan hatimu
Bersyukurlah dengan penuh nikmat
Hidupmu akan terasa jauh lebih ringan
Tiada lagi beban berat yang akan merintangimu
Menangislah bila kau sedih
Namun jauhkan dirimu dari prasangka buruk
Supaya hatimu jangan diracuninya
Tertawalah bila kau bahagia
Namun janganlah kau mabuk olehnya
Agar kesombongan tidak merajaimu
Berbagilah dengan mereka yang membutuhkan
Supaya kebahagiaanmu menjadi sempurna
~ Noni Francine
Jakarta, 16 April 2004
011. Cerita Kehidupan
Hari ini kau mengeluh
Bahwa makananmu kurang enak
Seorang anak memandang orang yang lalu lalang
Berharap ada yang mau disemir sepatunya
Demi beberapa suap nasi
Hari ini kau mengeluh
Di balik kenyamanan mobil, alunan musik dan dinginnya AC
Bahwa kemacetan lalu lintas seakan membuatmu gila
Orang-orang berlarian mengejar buskota
Berdesak-desakan, peluh mengalir dan kepengapan
Pengamen silih berganti mencoba mencari rejeki
Hari ini kau mengeluh
Bahwa rumahmu terlalu kecil dan jauh
Seorang gelandangan menggelar koran yang lusuh
Lalu merebahkan dirinya yang lelah
Beratapkan langit dengan sejuta bintang
Berharap hujan tak singgah malam ini
Tidakkah kau lelah mengeluh?
~ Noni Francine
Jakarta, 8 April 2004
010. Saat Kau Hadir di Sisiku
Senangnya hatiku saat kau hadir di sisiku
Kita bercerita banyak dan tertawa bersama
Seakan perpisahan itu tak pernah ada
Dan aku begitu bahagia dalam pelukmu
Sedemikian hebatkah rinduku padamu
Hingga kau hadir lagi dalam mimpiku?
~ Noni Francine
Jakarta, 6 April 2004
I dream about you again … miss you too :)
009. Terima Kasih, Ayah
Terima kasih, Ayah
Atas segala caci makimu
Yang menempaku dan mengeraskan hatiku
Terima kasih, Ayah
Atas segala sumpah serapahmu
Yang membuatku tegar dan kuat
Dalam menentang badai kehidupan
Terima kasih, Ayah
Atas cinta yang tak pernah kau berikan
Yang membuatku belajar mengenai cinta
Dengan caraku sendiri
~ Noni Francine
Jakarta, 6 April 2004
008. Kau dan Aku
Kau cinta, aku cinta
Kau senang, aku senang
Kau sedih, aku sedih
Kau marah, aku diam
Kau minta maaf, aku luluh
Kau selingkuh, aku terluka
Kau pergi, aku sedih
~ Noni Francine
Jakarta, 2 April 2004